Tugas Mandiri 09_Simulasi Pencatatan dan Pengendalian Keuangan Usaha

Simulasi Pencatatan dan Pengendalian Keuangan Usaha 

Usaha: Katering Makanan Sehat Mingguan


Langkah 1: JURNAL UMUM (4 MINGGU)

Total minimal 12 transaksi (18 transaksi lengkap supaya lebih realistis.)

MINGGU 1:

1

Kas

Modal

10.000.000

Setoran modal awal

2

Persediaan Bahan Baku

Kas

2.500.000

Pembelian bahan baku tunai

3

Beban Sewa

Kas

500.000

Pembayaran sewa dapur mingguan

4

Kas

Penjualan

5.000.000

Penjualan 100 porsi (tunai)

5

Beban Gaji

Kas

1.000.000

Upah helper mingguan

MINGGU 2:

Tanggal

Akun Debet

Akun Kredit

Nominal

Keterangan

8

Persediaan Bahan Baku

Utang Usaha

2.000.000

Pembelian bahan baku kredit

9

Kas

Penjualan

5.000.000

Penjualan 100 porsi

10

Beban Listrik

Kas

200.000

Pembayaran listrik

11

Utang Usaha

Kas

2.000.000

Pelunasan utang bahan baku

12

Prive

Kas

500.000

Pengambilan pribadi pemilik

MINGGU 3:

Tanggal

Akun Debet

Akun Kredit

Nominal

Keterangan

15

Persediaan Bahan Baku

Kas

2.300.000

Pembelian bahan baku tunai

16

Kas

Penjualan

4.500.000

Penjualan 90 porsi (penurunan permintaan)

17

Beban Gaji

Kas

1.000.000

Pembayaran gaji mingguan

18

Beban Promosi

Kas

300.000

Promosi Instagram Ads

MINGGU 4:

Tanggal

Akun Debet

Akun Kredit

Nominal

Keterangan

22

Persediaan Bahan Baku

Kas

2.400.000

Pembelian bahan baku

23

Kas

Penjualan

5.500.000

Penjualan 110 porsi

24

Beban Gas & Listrik

Kas

250.000

Pembayaran operasional

25

Prive

Kas

300.000

Pengambilan pribadi

26

Beban Lain-lain

Kas

150.000

Bahan pendukung tambahan

Langkah 2: BUKU BESAR (REKAP SALDO)

(Dibuat dari jurnal di atas)

1. Kas
+10.000.000
-2.500.000
-500.000
+5.000.000
-1.000.000

-2.000.000
+5.000.000
-200.000
-2.000.000
-500.000

-2.300.000
+4.500.000
-1.000.000
-300.000

-2.400.000
+5.500.000
-250.000
-300.000
-150.000

Saldo Akhir Kas = Rp 17. ... (Hitung tertata pada Arus Kas)
→ Disimpulkan pada bagian Laporan Arus Kas.

2. Persediaan Bahan Baku

M1: 2.500.000
M2: +2.000.000
M3: +2.300.000
M4: +2.400.000
Total: 9.200.000

3. Utang Usaha

+2.000.000
-2.000.000
Saldo: 0

4. Penjualan

M1: 5.000.000
M2: 5.000.000
M3: 4.500.000
M4: 5.500.000
Total Penjualan: 20.000.000

5. Beban-Beban

• Sewa: 500.000
• Gaji: 1.000.000 + 1.000.000 = 2.000.000
• Listrik/Gas: 200.000 + 250.000 = 450.000
• Promosi: 300.000
• Lain-lain: 150.000
Total Beban: 3.400.000

6. Prive

500.000 + 300.000 = 800.000

7. Modal Awal

10.000.000

Langkah 3: LAPORAN ARUS KAS

A. Per Minggu

Minggu 1

Masuk: 10.000.000 + 5.000.000 = 15.000.000
Keluar: 2.500.000 + 500.000 + 1.000.000 = 4.000.000
Arus Kas Bersih: +11.000.000

Minggu 2

Masuk: 5.000.000
Keluar: 200.000 + 2.000.000 + 500.000 = 2.700.000
Arus Kas Bersih: +2.300.000

Minggu 3

Masuk: 4.500.000
Keluar: 2.300.000 + 1.000.000 + 300.000 = 3.600.000
Arus Kas Bersih: +900.000

Minggu 4

Masuk: 5.500.000
Keluar: 2.400.000 + 250.000 + 300.000 + 150.000 = 3.100.000
Arus Kas Bersih: +2.400.000

B. Total Arus Kas 4 Minggu

Total Masuk: 15.000.000 + 5.000.000 + 4.500.000 + 5.500.000
= 30.000.000

Total Keluar: 4.000.000 + 2.700.000 + 3.600.000 + 3.100.000
= 13.400.000

Kas Akhir = 30.000.000 – 13.400.000 = 16.600.000

Langkah 4: LAPORAN KEUANGAN

A. Laporan Laba Rugi:

Keterangan

Jumlah

Penjualan

20.000.000

Beban Operasional

(3.400.000)

Laba Bersih

16.600.000

B. Laporan Perubahan Modal:

Uraian

Jumlah

Modal Awal

10.000.000

Tambahan (Laba Bersih)

+16.600.000

Prive

(800.000)

Modal Akhir

25.800.000

C. Neraca (Posisi Keuangan)

Aset

Kas: 16.600.000
Persediaan: 9.200.000
Total Aset = 25.800.000

Liabilitas

Utang Usaha = 0

Ekuitas

Modal Akhir = 25.800.000

Total Liabilitas + Ekuitas = 25.800.000 (SEIMBANG)

Langkah 5: ANALISIS & KEPUTUSAN PENGENDALIAN

a. Profitabilitas

Target penjualan: 100 porsi × 4 minggu × 50.000 = 20.000.000
→ Target tercapai 100%
→ Laba bersih tinggi = 16.600.000 (sangat sehat)

b. Likuiditas

Kas akhir: 16.600.000
Utang: 0
→ Likuiditas sangat baik, tidak ada risiko gagal bayar.

c. Keputusan untuk Periode Selanjutnya

1. Meningkatkan Kapasitas Produksi

Penjualan minggu 4 naik menjadi 110 porsi → potensi pasar tumbuh.
Saran: tambah promosi → targetkan 120–150 porsi/minggu.

2. Pengendalian Biaya Bahan Baku

Bahan baku terbesar: 9.200.000
Dapat dinegosiasikan dengan supplier untuk harga grosir.











Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Kompetensi Digital yang Wajib Dikuasai Wirausaha di Era Sekarang

Gambar
Oleh: [Reina Lusia Prisilia Warayaaan] ([AE33]) Abstrak Era revolusi industri 4.0 telah mengubah lanskap bisnis secara fundamental, menempatkan wirausaha pada posisi yang menantang sekaligus penuh peluang. Kunci sukses di era ini bukan lagi hanya sekadar memiliki ide bisnis yang brilian, melainkan juga menguasai kompetensi digital. Artikel ini mengulas lima kompetensi digital esensial yang harus dimiliki wirausaha, yaitu Literasi Digital & Analisis Data, Prediksi, Penetapan Tujuan, Solusi, dan Analisis Berkelanjutan. Pembahasan juga akan menyoroti bagaimana latar belakang teknis, khususnya dari bidang Teknik Elektro, dapat menjadi modal berharga untuk mengintegrasikan kompetensi-kompetensi ini dalam inovasi dan pengembangan bisnis. Dengan memahami dan menerapkan kompetensi ini, wirausaha dapat beradaptasi, berinovasi, dan memberikan kontribusi nyata pada pembangunan ekonomi nasional. Kata Kunci: Wirausaha, Kompetensi Digital, Inovasi, Kewirausahaan, Teknik Elektro, Pembangunan Na...
Baca selengkapnya

"Kosan-Kare": Solusi Logistik Anti-Panic dan Manajemen Dapur Bersama untuk Mahasiswi di Bawah Batasan Jam Malam

Gambar
  BAGIAN 1: LATAR BELAKANG Deskripsi Area Observasi Area observasi yang dipilih adalah Kos Khusus Putri (Mahasiswi) yang berlokasi strategis, sekitar 500 meter dari Kampus Universitas Mercu Buana, Meruya Selatan . Kosan ini memiliki fitur spesifik yang menjadi fokus utama observasi: kamar mandi di dalam (pribadi), dapur di luar (bersama/komunal), dan aturan ketat jam malam di mana pintu pagar ditutup tepat pukul 22.00 WIB dan dibuka kembali pukul 05.00 WIB . Alasan Pemilihan Area: Area ini dipilih karena memiliki segmen pasar yang sangat homogen dan spesifik (Mahasiswi Perantau) . Aturan ketat jam malam dan penggunaan dapur bersama menciptakan dua pain point yang mendesak : (1) Masalah logistik dan kebutuhan mendadak yang tidak bisa diatasi setelah pukul 22.00, dan (2) Konflik serta ketidaknyamanan akibat pengelolaan area bersama (dapur) yang inkonsisten. Solusi bisnis yang dikembangkan akan bersifat hyperlocal dan high-demand . Metode Observasi yang Digunakan Observasi Terl...
Baca selengkapnya

Belajar dari Nadiem Makarim vs. Meikarta: Bagaimana Mindset dan Etika Menentukan Nasib Bisnis Raksasa Indonesia

Gambar
1. Pendahuluan Kewirausahaan bukan hanya tentang ide bisnis atau modal, melainkan sebuah perjalanan yang sangat dipengaruhi oleh mindset, motivasi , dan integritas etis dari sang pendiri. Keberhasilan yang langgeng dan kegagalan yang adaptif sama-sama memberikan pelajaran berharga. Tugas ini akan menganalisis dua studi kasus dari dunia wirausaha: Nadiem Makarim (GoTo) sebagai representasi keberhasilan masif, dan Kasus Gagal Bayar Meikarta (Lippo Group) sebagai studi kasus kegagalan etika dan tanggung jawab sosial. Analisis akan difokuskan pada peran motivasi (internal vs. eksternal) dan etika bisnis dalam menentukan hasil akhir usaha. 2. Studi Kasus Keberhasilan: Nadiem Makarim (GoTo - Gojek dan Tokopedia) Nadiem Makarim adalah salah satu tokoh wirausaha paling berpengaruh di Indonesia, pendiri Gojek, yang kemudian bergabung dengan Tokopedia menjadi GoTo. Perjalanannya mewakili keberhasilan dalam menciptakan solusi berbasis teknologi untuk masalah sosial nyata. Jenis Motiva...
Baca selengkapnya