Tugas terstukrur 06_Strategi Pemasaran Produk/Jasa dengan Konsep 7P

 

Strategi Pemasaran Produk dengan Konsep 7P

Studi Kasus: Mixue Indonesia

1. Pendahuluan

1.1 Latar Belakang Pemilihan Produk

Mixue adalah brand minuman es krim dan bubble tea asal Tiongkok yang berkembang pesat di Indonesia sejak tahun 2020. Dalam waktu singkat, Mixue menjadi fenomena masyarakat karena menawarkan produk berkualitas tinggi dengan harga yang sangat terjangkau. Kehadirannya memberikan disrupsi besar pada pasar minuman kekinian dan es krim, sehingga menjadikan Mixue sebagai salah satu brand dengan pertumbuhan gerai tercepat di Indonesia.

1.2 Tujuan Analisis

Analisis ini bertujuan untuk:

  • Mengkaji penerapan strategi marketing Mixue berdasarkan konsep Marketing Mix 7P.

  • Menyusun strategi pengembangan pemasaran yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan pasar.

  • Menilai efektivitas strategi pemasaran Mixue terhadap perilaku konsumen modern.

1.3 Gambaran Umum Pasar Sasaran

Target konsumen Mixue meliputi:

  • Pelajar, mahasiswa, dan pekerja usia 13–35 tahun.

  • Konsumen dengan preferensi harga terjangkau dan produk yang trendi.

  • Keluarga dan konsumen umum yang mencari produk manis dan menyegarkan.

Pasar yang luas dan harga aksesibel menjadikan Mixue mampu menembus berbagai lapisan masyarakat.

2. Analisis Strategi Pemasaran 7P Mixue

A. Product (Produk)

Produk Mixue meliputi:

  • Soft Ice Cream Mixue: harga mulai Rp 8.000, menjadi signature utama.

  • Fresh Ice Cream dan Shake (Strawberry, Mocha, Boba Sundae): Rp 16.000.

  • Milk Tea (Pearl, Coconut Jelly, Oats, Red Bean): Rp 19.000 – Rp 22.000.

  • Real Fruit Tea (Creamy Mango Boba, Hawaiian Fruit Tea, Lemon Jasmine Tea): Rp 10.000 – Rp 22.000.

  • Coffee Series: Americano Rp 12.000.

Keunggulan produk:

  • Harga termurah dibanding kompetitor (Chatime, Koi, Starbucks).

  • Cita rasa stabil karena SOP global.

  • Banyak varian menu dan selalu menghadirkan inovasi seasonal.

  • Maskot ikonik Snow King menciptakan emotional branding.

  • Desain produk dan warna cerah memudahkan brand recall.

B. Price (Harga)

  • Strategi: Penetration Pricing (harga rendah untuk menguasai pasar dengan cepat).

  • Harga sangat kompetitif untuk target pelajar & mahasiswa.

  • Struktur harga Mixue:

Kategori Produk

Harga

Mixue Ice Cream Soft Serve

Rp 8.000

BOBA Sundae / Mi-Shake

Rp 16.000

Hawaiian Fruit Tea

Rp 22.000

Milk Tea Series

Rp 19.000 – Rp 22.000

Americano Coffee

Rp 12.000


C. Place (Distribusi)

  • Model distribusi: Franchise & Outlet Direct.

  • Lokasi strategis di area kampus, pusat kuliner, minimarket, dan perumahan.

  • Tersedia layanan pembelian melalui platform digital seperti GoFood, GrabFood, ShopeeFood.

  • Pertumbuhan outlet sangat cepat (ribuan gerai dalam 3 tahun di Indonesia).

D. Promotion (Promosi)

  • Viral Marketing melalui TikTok, Instagram, dan konten meme.

  • Konten pengguna (User Generated Content) sangat tinggi.

  • Penggunaan maskot Snow King yang ikonik dan mudah disukai.

  • Promo bundling dan voucher aplikasi Food Delivery.

  • Desain outlet dan produk Instagrammable meningkatkan promosi gratis.

Efektivitas promosi: sangat tinggi karena biaya promosi kecil namun menghasilkan brand awareness masif.

E. People (Sumber Daya Manusia)

  • Pelatihan standar operasional untuk seluruh outlet.

  • Frontliner ramah, cepat, dan terampil dalam penanganan pelanggan.

  • Tim QC yang memastikan kualitas bahan baku & minuman konsisten.

F. Process (Proses)

  • Proses pelayanan cepat hanya 1–3 menit per pesanan.

  • Alur pemesanan sederhana: Pilih menu → Bayar → Produk disiapkan → Ambil minuman.

  • Sistem mesin otomatis dan standar SOP yang sama di seluruh cabang.

G. Physical Evidence (Bukti Fisik)

  • Desain outlet cerah, nyaman, dan mudah dikenali.

  • Packaging menarik dan modern.

  • Maskot Snow King sebagai identitas visual kuat.

  • Uniform staf rapi dan profesional.



3. Grafik Perbandingan Harga Produk Mixue

1. Grafik A: Harga Produk vs Kategori

Penjelasan:

  • Produk soft‐serve es krim Mixue mulai dari ± Rp 8.000 (contoh: Ice Cream Cone).

  • Varian menengah seperti Sunday/shake berada di kisaran Rp 16.000.

  • Varian premium seperti Milk Tea dengan topping berada di kisaran Rp 19.000 - 22.000.

  • Grafik ini menunjukkan bahwa Mixue menerapkan strategi harga penetrasi (low entry price) untuk menarik pasar luas, kemudian menawarkan produk dengan harga lebih tinggi untuk margin tambahan.



2. Grafik B: Perbandingan Harga Mixue dengan Kompetitor



Penjelasan:

  • Mixue menawarkan harga yang lebih rendah dibanding banyak kompetitor bubble tea atau es krim kekinian di Indonesia.

  • Hal ini memperkuat posisi Mixue di segmen harga terjangkau, yang cocok untuk pelajar/mahasiswa dan konsumen kelas menengah ke bawah.

  • Strategi ini memungkinkan penetrasi pasar yang cepat dan volume tinggi.

Perbandingan Harga Antar Kategori Produk Mixue

Produk

Harga

Soft Ice Cream

8.000

Sundae & Mi-Shake

16.000

Americano

12.000

Milk Tea Series

19.000-22.000

Real Fruit Tea

10.000-22.000

4. Kesimpulan dan Rekomendasi

Kesimpulan

Mixue berhasil menerapkan marketing mix 7P secara efektif sehingga mampu mencapai penetrasi pasar cepat dan mempertahankan pertumbuhan stabil. Kekuatan utama Mixue terletak pada kombinasi harga murah, promosi viral, experience menyenangkan, dan identitas brand kuat.

Rekomendasi Strategi Inovatif

  1. Mengembangkan aplikasi membership dan loyalty points.

  2. Menghadirkan varian produk lokal khas Indonesia.

  3. Membuat strategi kampanye sustainability (eco-cup & reusable straw).

  4. Menambah outlet drive-thru untuk mendukung tren efisiensi.

  5. Membuat event komunitas dan kolaborasi brand kreatif.

5. Daftar Pustaka (APA 7th Edition)

  • Kotler, P., & Armstrong, G. (2018). Principles of Marketing. Pearson.

  • Rangkuti, F. (2020). Strategi Promosi dan Analisis Kasus Pemasaran. Gramedia.

  • Business Insight Online. (2024). Tren Pertumbuhan Brand Mixue di Indonesia. Artikel Bisnis.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

5 Kompetensi Digital yang Wajib Dikuasai Wirausaha di Era Sekarang

"Kosan-Kare": Solusi Logistik Anti-Panic dan Manajemen Dapur Bersama untuk Mahasiswi di Bawah Batasan Jam Malam

Belajar dari Nadiem Makarim vs. Meikarta: Bagaimana Mindset dan Etika Menentukan Nasib Bisnis Raksasa Indonesia